Senin, 27 April 2009

Berpikir Lateral

Dahulu kala di suatu desa kecil di India, seorang petani yang sangat miskin mempunyai hutang yang sangat besar kepada ren-tenir di desa tersebut. Rentenir itu, udah tua, bangkotan, eee.... malah tertarik pada putri pak tani yang cakep itu. Kemudian si rentenir tersebut mengajukan penawaran, ia akan melupakan hutang² petani tersebut jika ia dapat menikahi putrinya.

Sang petani dan putrinya pun bingung dengan tawaran tersebut, kayaknya mereka nggak setuju. Melihat gelagat seperti itu si rentenir mengajukan tawaran lagi untuk membuat keputusan. Ia mengatakan, bahwa ia akan meletakkan keping hitam dan keping putih di dalam kantong kosong, kemudian sang putri petani diharuskan untuk mengambil satu keping dari kantong tersebut.

Jika sang putri mendapatkan keping hitam, maka ia akan menjadi istri rentenir dan hutang² petani tersebut lunas. Jika sang putri mendapatkan keping putih, maka rentenir tersebut tidak akan menikahi sang putri dan hutang² petani tersebut juga lunas. Jika sang putri menolak mengambil keping, sang petani akan di penjara.

Ketika mereka semua berada di halaman petani yg banyak terdapat kepingan², si rentenir mengambil 2 keping. Ketika mengambil, mata sang putri yang tajam melihat, bahwa keping yang dimasukkan ke dalam kantong keduanya berwarna hitam. Kemudian rentenir itu menyuruh sang putri mengambil keping tersebut di dalam kantong tersebut.

Sekarang bayangkan anda ada di sana, apa yang anda laku-kan jika anda adalah putri tersebut? Jika anda harus menolong sang putri, apa yang harus anda lakukan kepada sang putri?

Ada tiga kemungkinan. Yang pertama sang putri menolak untuk mengambil kepingan. Yang kedua sang putri menunjukkan, bahwa yang di dalam kantong tersebut keduanya adalah berwarna hitam dan mengungkapkan bahwa rentenir itu curang. Yang ketiga, sang putri mengambil keping hitam dan mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan ayahnya dari hutang² dan penjara. Pengalaman ini digunakan untuk membedakan pemikiran logika dan pemikian lateral. Dilema sang putri tidak dapat diselesaikan dgn logika awam. Berikut adalah solusinya.

Sang putri memasukkan tangannya ke dalam kantong dan mengambil satu keping tsb. Tanpa melihat keping tsb, secara sengaja menjatuhkan (setengah melempar) keping tsb ke halaman dan bercampur dengan keping² yang lain di halaman.

'Oh, betapa bodohnya aku' kata sang putri, 'tapi tuan nggak usah khawatir, jika tuan melihat sisa kepingan di dalam kantong, maka tuan akan mengetahui keping mana yang saya ambil'.

Dengan begitu, sisa yg ada di dalam kantong adalah keping berwarna hitam, sehingga diasumsikan bahwa sang putri telah mengambil keping yang berwarna putih. Sang putri mengubah keadaan yang kelihatannya mustahil menjadi keadaan yang sangat menguntungkan.

Semua permasalahan yang kompleks mempunyai jalan keluar. Yang anda butuhkan hanya melebarkan pemikiran anda. Jika logika anda tidak bisa bekerja, berusahalah dgn pemikiran lateral yang sangat kreatif dan mudah dikerjakan. Rahasia untuk sukses adalah mengetahui sesuatu yang tidak diketahui orang lain… Lebih baik mulai menyalakan lilin daripada terus menerus mengutuki kegelapan yang menyelubungi kita...

Senin, 16 Maret 2009

Kakek dan Cucu

Seorang kakek sedang berjalan dengan cucunya yang duduk di atas seekor keledai tua. Di tengah perjalanan mereka bertemu dengan dua orang pria yang menyalahkan sang cucu karena membiarkan kakeknya yang sudah tua berjalan kaki sementara ia sendiri duduk di atas keledai. Merekapun bertukar tempat, sang kakek naik keledai dan cucunya berjalan kaki.

Tidak lama kemudian mereka bertemu dengan dua orang wanita yang menyalahkan sang kakek karena membiarkan cucunya berjalan kaki sementara ia sendiri naik keledai. Sang kakek lalu memutuskan untuk menaikkan cucunya ke atas keledai untuk duduk bersama-sama dengan dia di atas keledai.

Kemudian mereka bertemu dengan beberapa orang muda yang menyalahkan tidak hanya sang kakek tetapi juga sang cucu karena membebani keledainya yang sudah tua dengan duduk bersama-sama di atas keledai. Akhirnya sang kakek dan cucunya turun dari keledai dan kemudian berjalan bersama sambil menggotong keledai mereka.

Moral:
· Kalau kita tidak punya prinsip dalam kehidupan, maka kita akan terombang-ambing dengan berbagai pendapat orang yang berbeda-beda.
· Kita tidak bisa menyenangkan atau memuaskan semua pihak. Selalu saja akan ada yang tidak setuju dengan pendapat atau apa yang kita lakukan. So,... just do it!

Kamis, 12 Maret 2009

Menjadi Pria Sejati

Pria Sejati dan kedewasaan bukanlah dilihat dari umur,
tetapi dari besarnya penerimaan tanggung-jawab kepada istri dan anak-anaknya.

Pria Sejati bukanlah dilihat dari bahunya yang kekar,
tetapi dari kasih sayangnya pada keluarganya.

Pria Sejati bukanlah dilihat dari suaranya yang lantang,
tetapi dari kelembutannya mengatakan kebenaran.

Pria Sejati bukanlah dilihat dari jumlah sahabat di sekitarnya
tetapi dari sikap bersahabatnya pada orang lain.

Pria Sejati bukanlah dilihat dari bagaimana dia dihormati di tempat bekerja
tetapi bagaimana dia dihormati di dalam rumah.

Pria Sejati bukanlah dilihat dari kerasnya pukulan
tetapi dari sikap bijaknya memahami dan memutuskan persoalan.

Pria Sejati bukanlah dilihat dari dadanya yang bidang
tetapi dari hati yang ada di balik itu.

Pria Sejati bukanlah dilihat dari banyaknya wanita yang memuja
tetapi komitmennya terhadap wanita yang dicintainya.

Pria Sejati bukanlah dilihat dari jumlah barbel yang dibebankan
tetapi dari tabahnya dia menghadapi lika-liku kehidupan.

Pria Sejati bukanlah dilihat dari giatnya membaca Kitab Suci
tetapi dari konsistensinya dalam menjalankan apa yang dibaca.


Menjadi laki-laki adalah suatu kelahiran, tetapi menjadi pria sejati adalah suatu PILIHAN - Edwin Louis Cole

Kamis, 05 Maret 2009

K I S S

Keep It Simple, Say …!

Seringkali kita terkecoh saat menghadapi suatu masalah, dan walaupun masalah tersebut terpecahkan, tetapi pemecahan yang ada bukanlah suatu pemecahan yang efisien dan justru malah terlalu rumit. Mari kita coba lihat dalam tiga contoh kasus di bawah ini.

Kasus 1: Kotak Sabun Yang Kosong
Kasus ini terjadi terjadi di salah satu perusahaan kosmetik yang terbesar di Jepang. Perusahaan tersebut menerima keluhan dari pelanggan yang mengatakan bahwa ia telah membeli kotak sabun (terbuat dari bahan kertas) yang kosong.

Dengan segera pimpinan perusahaan menceritakan masalah tersebut ke bagian pengepakan yang bertugas untuk memindahkan semua kotak sabun yang telah dipak ke departemen pengiriman. Karena suatu alasan, ada satu kotak sabun yang terluput dan mencapai bagian pengepakan dalam keadaan kosong. Tim manajemen meminta para teknisi untuk memecahkan masalah tersebut.

Dengan segera, para teknisi bekerja keras untuk membuat sebuah mesin sinar X dengan monitor resolusi tinggi yang dioperasikan oleh dua orang untuk melihat semua kotak sabun yang melewati sinar tersebut dan memastikan bahwa kotak tersebut tidak kosong. Tak diragukan lagi, mereka bekerja keras dan cepat tetapi biaya yang dikeluarkan pun tidak sedikit.

Tetapi saat ada seorang karyawan di sebuah perusahaan kecil dihadapkan pada permasalahan yang sama, ia tidak berpikir tentang hal-hal yang rumit, tetapi ia muncul dengan solusi yang berbeda. Ia membeli sebuah kipas angin listrik untuk industri yang memiliki tenaga cukup besar dan mengarahkannya ke garis pengepakan. Ia menyalakan kipas angin tersebut, dan setiap ada kotak sabun yang melewati kipas angin tersebut, kipas tersebut meniup kotak sabun yang kosong keluar dari jalur pengepakan, karena kotak sabun terbuat dari bahan kertas yang ringan.

Kasus 2: Menulis di Luar Angkasa
Pada saat NASA mulai mengirimkan astronot ke luar angkasa, mereka menemukan bahwa pulpen mereka tidak bisa berfungsi di gravitasi nol, karena tinta pulpen tersebut tidak dapat mengalir ke mata pena. Untuk memecahkan masalah ter-sebut, mereka menghabiskan waktu satu dekade dan 12 juta dolar. Mereka mengembangkan sebuah pulpen yang dapat berfungsi pada keadaan seperti gravitasi nol, terbalik, dalam air, dalam berbagai permukaan termasuk kristal dan dalam derajat temperatur mulai dari di bawah titik beku sampai lebih dari 300 derajat Celcius. Dan apakah yang dilakukan para orang Rusia? Mereka menggunakan pensil!

Kasus 3: Mengatasi Keterlambatan Lift
Suatu hari, pemilik apartemen menerima komplain dari pelanggannya. Para pelanggan mulai merasa waktu tunggu mereka di pintu lift terasa lama seiring bertambahnya penghuni di apartemen itu. Ia kemudian mengundang sejumlah pakar untuk mencari solusinya. Satu pakar menyarankan agar menambah jumlah lift. Tentu, dengan bertambahnya lift, waktu tunggu jadi berkurang. Pakar lain mengusulkan untuk mengganti lift yang lebih cepat sehingga semakin cepat orang terlayani. Kedua saran tadi tentu memerlukan biaya yang tidak sedikit.

Tetapi, satu pakar lain hanya menyarankan satu hal, "Inti dari komplain pelanggan anda adalah mereka merasa lama menunggu". Pakar tadi hanya menyarankan untuk memasang cermin di depan lift, agar pelanggan teralihkan perhatiannya dari pekerjaan "menunggu" sehingga merasa "tidak menunggu lift".

Moral cerita ini adalah sebuah filosofi yang disebut KISS (Keep It Simple Stupid), yaitu selalu mencari solusi yang sederhana sehingga orang bodoh sekalipun dapat melakukannya. Di Jepang, filosofi ini disebut pokayoke. Cobalah menyusun solusi yang paling sederhana dan memungkinkan untuk memecahkan masalah yang ada. Maka dari itu, kita harus belajar untuk fokus pada solusi daripada berfokus pada masalah. - dari email antar teman

Kamis, 19 Februari 2009

HALT

Oleh Anthony Dio Martin
Ada empat situasi di mana Anda harus berhati-hati sebelum mengambil keputusan, sikap maupun perilaku anda. Keempat situasi ini dapat disingkat menjadi HALT, yang merupakan singkatan dari Hungry (lapar), Angry (marah), Lonely (kesepian), Tired (lelah).

1. H - Hungry. Pada umumnya, ketika lapar, seseorang akan sulit berpikir jernih. Seorang teman saya bahkan pernah berkata bahwa ketika ia lapar ia berbelanja dengan rakus dan tidak rasional. Rasanya semua ingin dibeli. Hindari pengambilan keputusan penting saat Anda sedang lapar.

2. A – Angry. Hati-hati dengan reaksi Anda ketika sedang marah. Pada saat seperti itu, logika Anda tidak berfungsi banyak karena Anda lebih dikendalikan oleh emosi Anda. Keputusan yang diambil pada saat sedang marah seringkali disesali belakangan. Karena itu, tunggu sampai amarah Anda reda sebelum mengambil keputusan-keputusan penting.

3. L – Lonely. Seorang pimpinan sales representative di sebuah perusahaan farmasi telah ditipu mentah-mentah oleh seorang pria yang telah beristri. Ceritanya berawal dari rasa kesepian, di mana ia membutuhkan teman untuk sharing, untuk mencurahkan isi hatinya, sampai-sampai ia mengalami cinta buta. Ia bahkan merelakan kartu kreditnya dipakai tak terbatas oleh sang pria. Belakangan ia baru sadar bahwa ia telah tertipu.

4. T – Tired. Ketika mengambil sertifikasi master saya di bidang rekrutmen dan asesmen, saya pernah mempelajari teknik stress interview. Caranya calon pelamar kerja dibuat menjadi letih dan capek menunggu. Tanpa setetes airpun mereka dibiarkan letih secara fisik lalu diobservasi. Logikanya, kalau mereka punya daya tahan tinggi, meskipun capek, mereka akan tetap bisa menjawab pertanyaan dan tes dengan baik. Cara ini banyak dipakai dalam bidang militer khususnya dalam interogasi. Tentu saja teknik ini kurang manusiawi dan sudah ditinggalkan dalam dunia rekrutmen. Tetapi ada kenyataan yang dipercaya di sini yaitu bahwa ketika kita capek, kita menjadi kurang rasional. Kita menjadi mudah terpengaruh dan sulit mengendalikan pikiran, sikap serta tindakan kita sendiri.

Keempat kondisi di atas, Hungry, Angry, Lonely, Tired akan menyebabkan Anda mengambil keputusan yang tidak rasional yang bisa merugikan Anda sendiri. Karena itu, sedapat mungkin hindari pengambilan keputusan bila Anda berada dalam situasi di atas.

Rabu, 18 Februari 2009

Pelajaran Dari Kupu-kupu

Seorang pria duduk di taman dan melihat sebuah kepompong. Ternyata calon kupu-kupu sedang berjuang selama berjam-jam untuk keluar melalui lubang itu.

Tampaknya usaha keras itu sia-sia. Tidak ada kemajuan yang berarti. Calon kupu-kupu itu telah sampai ke satu titik akhir dan tidak bisa berlanjut lagi. Pria itu memutuskan untuk membantu sang kupu-kupu.

Ia mengambil gunting dan membuka kepompong, dan kupu-kupu itu segera dapat keluar dengan sangat mudahnya. Tapi apa yang terjadi? Tubuh kupu-kupu itu tidak sempurna, bentuknya kecil dan sayapnya tidak dapat mengembang.

"Tidak lama lagi sayapnya pasti terbuka, membesar, dan berkembang." Pria itu terus memperhatikan dan berharap. Tapi itu tidak terjadi. Kupu-kupu itu malah menghabiskan seluruh hidupnya merayap dengan tubuhnya yang lemah dan sayap yang terlipat. Kupu-kupu itu tidak bisa terbang.

Pria itu berniat baik dengan perbuatannya, tapi sayangnya ia tidak mengerti, bahwa perjuangan kupu-kupu untuk lepas dari kepompongnya dengan mengeluarkan seluruh cairan dari tubuhnya adalah suatu proses yang sangat penting. Proses itu dibutuhkan agar sayapnya dapat berkembang dan siap untuk terbang begitu ia keluar dari kepompongnya, seperti yang telah ditentukan Tuhan.

Seringkali perjuangan adalah sesuatu yang kita butuhkan dalam hidup ini. Jika Tuhan membiarkan kita hidup tanpa cobaan, kondisi itu akan membuat kita lemah. Kita tidak akan sekuat seperti apa yang kita harapkan, kita tidak akan pernah terbang.

Kita meminta kekuatan dan Tuhan memberi kita kesulitan untuk kita hadapi yang membuat kita menjadi kuat. Kita meminta kebijaksanaan dan Tuhan memberikan kita masalah yang harus kita pecahkan. Kita meminta kemakmuran dan Tuhan berikan otak dan kekuatan untuk bekerja. Kita meminta keberanian dan Tuhan memberi kita tantangan untuk kita hadapi. Kita meminta cinta dan Tuhan memberikan orang yang dalam kesulitan untuk kita bantu. Kita meminta pertolongan dan Tuhan memberi kita kesempatan. Kita tidak menerima apa yang kita inginkan tetapi kita menerima apa yang kita butuhkan. Jalanilah hidup tanpa ketakutan, hadapi semua masalah dan yakinlah bahwa kita dapat mengatasi semua itu.

Minggu, 15 Februari 2009

Empat Langkah Penting

Oleh Brian Tracy

Bukan apa yang terjadi pada Anda, tetapi apa reaksi Anda untuk semua yang terjadi, khususnya kalau Anda menghadapi berbagai masalah yang tidak Anda harapkan. Anda akan belajar strategi yang dapat Anda gunakan untuk membuat Anda tetap berpikir dan bertindak positif dan kreatif. Ada empat hal yang dapat Anda lakukan yang akan memastikan bahwa sikap Anda tetap sebaik mungkin dalam segala situasi.

Fokus ke Masa Depan
Pertama, tantangan apapun yang Anda hadapi, pusatkan perhatian Anda pada masa depan, bukan pada masa lalu. Daripada mencari kambing hitam, siapa yang salah atau apa penyebabnya, pusatkan perhatikan Anda pada kemana arah Anda dan apa yang Anda ingin lakukan. Dapatkan gambaran jelas tentang sukses masa depan yang Anda inginkan dan ambil langkah apapun yang diperlukan agar Anda bergerak ke arah tersebut. Arahkan pikiran dan imajinasi Anda ke masa depan.

Fokus Pada Solusi
Kedua, kalau Anda menghadapi masalah, pusatkan perhatian Anda pada solusi, bukan pada masalahnya.Pikirkan dan bicarakan solusi ideal terhadap kesulitan atau penghalang tersebut dan jangan menghabiskan waktu pada masalah. Solusi selalu bersifat positif sementara masalah selalu negatif. Pada saat Anda mulai berpikir dan berfokus pada solusi, sikap Anda menjadi positif dan membangun.

Lihat Kepada Yang Baik
Ketiga, anggap ada sesuatu yang baik yang tersembunyi pada setiap kesulitan atau tantangan. Dr. Norman Vincent Peale, yang banyak mengajarkan berpikir positif, pernah berkata, ”Pada waktu Tuhan mau memberkati kita, Ia membungkusnya dalam masalah.” Semakin besar berkatNya, semakin besar juga masalahnya. Kabar baiknya adalah kalau Anda dapat melihat kepada berkatnya, Anda akan selalu mendapatkannya.

Lihat Kepada Pelajaran yang Berharga
Keempat, anggap setiap situasi yang sedang Anda hadapi saat ini adalah situasi tepat yang Anda butuhkan untuk benar-benar berhasil. Situasi ini sengaja dikirim kepada Anda untuk menolong Anda belajar sesuatu, untuk menolong Anda menjadi lebih baik, untuk menolong Anda bertumbuh dan berkembang.

Kerjakan Apa Yang Dikerjakan Orang-orang Yang Berhasil
Sikap mental positif tidak dapat diabaikan untuk kesuksesan Anda. Anda dapat menjadi sepositif mungkin seperti yang Anda inginkan kalau saja orientasi Anda selalu ke masa depan, berfokus pada solusi dan mencari yang baik. Jika Anda selalu mengerjakan apa yang dikerjakan orang-orang sukses, jika Anda menggunakan pikiran Anda untuk mengendalikan situasi, Anda akan lebih banyak bersikap positif dan ceria. Akibatnya, Anda akan mendapatkan semua yang dinikmati oleh mereka yang sukses.

Langkah Praktis Untuk Diterapkan
Pertama, selalu berorientasi pada solusi ketika Anda menghadapi kesulitan apapun. Jadikan kebiasaan untuk selalu mencari jawaban terhadap semua pertanyaan Anda, mencari solusi terhadap masalah-masalah Anda.
Kedua, carilah pelajaran berharga di dalam setiap tantangan. Buat daftar untuk setiap ide atau pelajaran yang dapat Anda peroleh bagi setiap masalah atau kesulitan.
Ketiga, tuangkan pikiran Anda di atas kertas. Ambil waktu untuk menulis setiap detil dari masalah Anda, kemudian ambil langkah berikutnya yang paling logis untuk menyelesaikannya.

Ahli Manajemen Waktu

Suatu hari, seorang ahli 'Manajemen Waktu' berbicara di depan sekelompok mahasiswa bisnis, dan ia memakai ilustrasi yg tidak dengan mudah dilupakan para siswanya.

Ketika ia berdiri di hadapan para siswanya ia berkata, "Baiklah, sekarang waktunya kuis."

Kemudian ia mengeluarkan toples berukuran satu galon yg bermulut cukup lebar, dan meletakkannya di atas meja. Lalu ia mengeluarkan sekitar selusin batu berukuran segenggam tangan dan meletakkan dengan hati-hati batu-batu itu ke dalam toples.

Ketika batu itu memenuhi toples sampai ke ujung atas dan tidak ada batu lagi yg muat untuk masuk ke dalamnya, ia bertanya, "Apakah toples ini sudah penuh?" Semua siswanya serentak menjawab, "Sudah."

Kemudian ia berkata, "Benarkah? Ia lalu meraih dari bawah meja sekeranjang kerikil. Lalu ia memasukkan kerikil-kerikil itu ke dalam toples sambil sedikit mengguncang-guncangkannya sehingga kerikil itu mendapat tempat di antara celah2 batu-batu itu.

Lalu ia bertanya kepada siswanya sekali lagi, "Apakah toples ini sudah penuh?"

Kali ini para siswanya hanya tertegun, "Mungkin belum", sa-lah satu dari siswanya menjawab.

"Bagus!" jawabnya.

Kembali ia meraih ke bawah meja dan mengeluarkan sekeran-jang pasir. Ia mulai memasukkan pasir itu ke dalam toples, dan pasir itu dengan mudah langsung memenuhi ruang-ruang kosong di antara kerikil dan bebatuan.

Sekali lagi ia bertanya, "Apakah toples ini sudah penuh?"

"Belum!" serentak para siswanya menjawab.

Sekali lagi ia berkata, "Bagus!"

Lalu ia mengambil sebotol air dan mulai menyiramkan air ke dalam toples, sampai toples itu terisi penuh hingga ke ujung atas.

Lalu si Ahli Manajemen Waktu ini memandang para siswanya dan bertanya, "Apakah maksud dari ilustrasi ini?"
Seorang siswa-nya yg antusias langsung menjawab, "Maksudnya, betapapun penuhnya jadwalmu, jika kamu berusaha kamu masih dapat me-nyisipkan jadwal lain ke dalamnya"

"Bukan", jawab si ahli, "Bukan itu maksudnya. Sebenarnya ilustrasi ini mengajarkan kita bahwa: Kalau kamu tidak meletak-kan batu besar itu sebagai yg pertama, kamu tidak akan pernah bisa memasukkannya ke dalam toples sama sekali.

Apakah batu-batu besar dalam hidupmu? Mungkin anak-anakmu, suami/istrimu, orang-orang yg kamu sayangi, persaha-batanmu, pendidikanmu, mimpi-mimpimu. Hal-hal yg kamu anggap paling berharga dalam hidupmu. Hobby-mu, waktu untuk dirimu sendiri, kesehatanmu.

Ingatlah untuk selalu meletakkan batu-batu besar ini sebagai yang pertama, atau kamu tidak akan pernah punya waktu untuk melakukannya. "Jika kamu mendahulukan hal-hal kecil, kerikil dan pasir, dalam waktumu maka kamu hanya memenuhi hidup-mu dengan hal-hal kecil, kamu tidak akan punya waktu berharga yg kamu butuhkan untuk melakukan hal-hal besar dan penting, yaitu batu-batu besar, dalam hidupmu.

Selasa, 06 Januari 2009

HAPPINESS ON HOLD

We convince ourselves that life will be better after we get married,
have a baby, then another.
Then we are frustrated that the kids aren't old enough
and we'll be more content when they are.

After that, we're frustrated that we have teenagers to deal with.
We will certainly be happy when they are out of that stage.

We tell ourselves that our life will be complete when our spouse gets his or her act together, when we get a nicer car, are able to go on a nice vacation, or when we retire.


The truth is, there's no better time to be happy than right now.
If not now, when?

Your life will always be filled with challenges.
It's best to admit this to yourself and decide to be happy anyway.

Happiness is the way.
So, treasure every moment that you have and treasure it more
because you shared it with someone special,
special enough to spend your time with...
and remember that time waits for no one.



So, stop waiting....
until your car or home is paid off--
until you get a new car or home --
until your kids leave the house --
until you go back to school --
until you finish school --
until you lose 10 lbs. --
until you gain 10 lbs. --
until you get married --
until you get a divorce --
until you have kids --
until you retire --
until summer --
until spring --
until winter --
until fall --
until you die.

There is no better time than right now to be happy.
Happiness is a journey, not a destination.
So -- work like you don't need money,
Love like you've never been hurt,
And dance like no one's watching....


Author Unknown

Prasangka



Seorang wanita muda berdiri dalam antrian di boarding room dari sebuah airport yang luas. Karena harus menunggu beberapa jam, ia membeli sebuah buku untuk dibaca sambil mengisi waktu. Ia juga membeli sekantong kue kering.




Ia duduk di kursi berlengan empuk di ruang VIP untuk beristirahat sambil membaca dengan tenang. Di samping lengan kursi di mana terletak kue kering, duduk seorang pria di kursi sebelah. Pria tersebut membuka majalahnya dan mulai membaca.


Ketika si wanita mengambil satu potong kue kering, sang pria juga mengambil satu. Si wanita merasa tidak enak, tetapi tidak berkata apa-apa. Ia cuma berpikir, ”Berani banget dia! Kalau aku lagi marah akan langsung kupukul dia karena bertindak lancang.”


Untuk setiap potong kue yang diambil si wanita, si pria selalu mengambil satu potong juga. Hal ini benar-benar menjengkelkan si wanita, tetapi ia tidak mau merusak suasana yang tenang tersebut.


Ketika akhirnya tinggal satu potong kue, si wanita berpikir, ”Ah... sekarang apa yang akan dilakukan laki-laki perusak ini?”


Lalu si pria mengambil sepotong kue yang terakhir tersebut, membelahnya menjadi dua bagian dan memberikan setengahnya kepada si wanita.


”Wah!!! Ini sudah keterlaluan!!!” Si wanita sudah benar-benar marah sekarang. Dengan segera ia berdiri, mengambil bukunya dan semua barang bawaannya dan segera berlari ke tempat boarding.


Ketika sudah duduk di dalam pesawat, si wanita membuka tasnya untuk mengambil kacamatanya dan.... ia sangat terkejut. Kantong kuenya masih ada, terletak di sana....belum tersentuh dan belum dibuka.
It takes less time to do a thing right than to explain why you did it wrong, kata Henry W. L. Lebih sedikit waktu yang dibutuhkan untuk melakukan sesuatu dengan benar daripada waktu yang dibutuhkan untuk menjelaskan mengapa Anda melakukannya dengan cara yang salah.


Ia benar-benar merasa malu!!! Ia sadar bahwa ia telah bersalah. Ia lupa bahwa kue yang dibelinya masih tersimpan di dalam tasnya. Si pria telah membagi kuenya sendiri dengan si wanita tanpa marah atau merasa jengkel .... sementara si wanita marah sekali karena mengira ia telah terpaksa membagi kuenya dengan pria yang tidak dikenalnya. Sekarang, tidak ada kesempatan untuk menjelaskan persoalannya kepada si pria atau meminta maaf.


Apa yang dapat kita pelajari dari kisah tersebut? Ada empat, bahkan lima hal yang tidak bisa Anda batalkan setelah Anda melakukannya. Pertama, batu yang telah dilemparkan. Karena itu, kuasailah diri Anda agar tidak melempar batu kepada seseorang.


Kedua, perkataan yang telah diucapkan. Jagalah hati Anda dengan segala kewaspadaan karena perkataan yang keluar dari mulut Anda adalah luapan isi hati Anda. Sekali perkataan tesebut keluar, Anda tidak dapat menariknya kembali.


Ketiga, kesempatan yang telah hilang. Beberapa kesempatan tidak datang dua kali. Ia hanya datang satu kali dalam seluruh kehidupan Anda. Karena itu, persiapkan diri Anda untuk menghadapi kesempatan yang sewaktu-waktu bisa muncul.


Keempat, waktu setelah berlalu. Setiap orang memiliki waktu yang sama, yaitu 24 jam sehari. Pergunakanlah waktu Anda dengan bijak karena sekali berlalu, Anda tidak bisa mengambilnya kembali.


Kelima, sms yang sudah terlanjur terkirim ke alamat yang salah. Karena itu berhati-hatilah! Jangan sampai pesan anda diterima orang lain yang seharusnya tidak boleh menerimanya.

Senin, 05 Januari 2009

Seven Secrets of Successful Managers

Patrick Malone

Setelah sekian tahun bekerja bersama klien dari seluruh dunia, saya berkesempatan untuk mengamati para manajer sukses luar biasa di profesi yang mereka pilih. Meski pun mereka bekerja di berbagai bidang, industri dan budaya yang berbeda, hal yang menarik pengamatan saya tidak terletak pada perbedaan itu, tetapi apa yang mereka miliki pada umumnya. Saya sangat terkesan sekali dengan pola perilaku yang mereka tunjukkan secara konsisten dalam pendekatan mereka terhadap orang lain. Bagaimana pun, mereka telah menemukan secara intuitif, tujuh rahasia berikut, yang saya percaya dimiliki oleh manajer sukses pada umumnya.

1. Teladan Yang Transparan
Manajer-manajer yang paling sukses selalu mengenakan nilai-nilai pribadi dan organisasi dalam lengan bajunya. Mereka memiliki pengetahuan dan ketrampilan tinggi; dan terus berusaha untuk menguasai keduanya. Dengan melakukan ini, mereka menjadikan diri mereka teladan bagi orang lain baik di dalam maupun di luar pekerjaan. Apakah itu berupa dedikasi untuk memberikan pelayanan pada konsumen, komitmen pada mutu, atau hal-hal lain, mereka mewujudkan dan mempratekkan sendiri nilai-nilai tersebut, dan senantiasa berusaha keras untuk menguasai dan memperbaikinya. Karena mereka selalu melihat pada perilaku diri mereka sendiri sebelum memandang orang lain, mereka dipercaya sebagai teladan, dan perintahnya dihormati.

2. Meminta Hal yang Sama dari Orang Lain
Mereka mampu memvisualisasikan ketrampilan, pengetahuan dan budaya yang diperlukan oleh organisasi dan pribadi untuk mencapai sukses. Mereka pun mengajak orang lain untuk melakukan hal yang sama sesuai dengan tuntutan perubahan. Mereka memang tidak "sabaran" dalam mengejar goal individu, namun mereka sangat sabar dalam menolong orang lain agar mau mencapai tujuan tersebut. Sekali mereka mampu meraih sejumlah orang yang mau berubah, mereka meminta dan mengharapkan kesetiaan penuh pada budaya organisasi yang baru. Misi mereka bukan untuk menciptakan sekelompok orang yang meniru mereka, namun menolong setiap orang agar bisa meraih kemampuan tertingginya. Untuk itu, mereka mencanangkan standar dan harapan tinggi untuk sukses.

3. Membimbing Orang Lain
Bagi manajer sukses, setiap berhubungan dengan orang lain adalah kesempatan untuk melakukan coaching atau pelatihan. Pelatihan meliputi pelatihan perilaku, pendidikan, memberikan dorongan, menunjukkan bagaimana seharusnya, memberikan counseling, dan lain sebagainya. Tetapi, fokus semua ini adalah untuk menolong orang lain menggapai sukses. Para manajer ini secara konstan dan aktif terlibat dalam pengembangan kinerja orang lain agar menjadi lebih berbakat dan mampu.


4. Membukukan Prestasi
Mereka memiliki standar kinerja yang dapat diukur dan dinyatakan. Mereka secara jelas menunjukkan faktor-faktor kesuksesan pada setiap orang dalam organisasi. Standar ini merupakan rencana pengembangan individu, yang karenanya dirancang sedemikian rupa untuk setiap orang dalam organisasi. Mereka memberikan wewenang sekaligus mengharap-kan pertanggungjawaban.

5. Melatih Manajer Baru Agar Bisa Melatih Orang Lain
Mereka mengakui bahwa beberapa orang dalam organisasi akan memegang tanggung jawab yang lebih besar di masa datang. Karenanya mereka menyiapkan masa depan organisasi dengan melatih orang-orang tersebut agar mampu melatih orang lain. Mereka memberikan orang-orang ini kesempatan untuk memperlebar ketrampilannya dengan mengembangkan ketrampilan orang lain.

6. Menerapkan Program yang Luar Biasa
Banyak orang yang merasa puas dengan tanggung jawab mereka saat ini. Manajer sukses tidak menggunakannya sebagai alasan untuk tidak tumbuh berkembang. Mereka senantiasa meluaskan jalan dan menemukan cara-cara baru agar orang lain pun bisa tumbuh dan mengembangkan posisinya. Mereka mengakui bahwa perkembangan dan pertumbuhan yang terus-menerus adalah perjalanan hidup yang panjang, bukanlah tujuan. Dan program yang mereka terapkan merefleksikan hal ini.

7. Mengulangi, Mengulangi, dan Mengulangi
Orang-orang sukses mengetahui bahwa tidak ada sesuatu yang dicapai dalam semalam. Manajer yang baik meraih keberhasilan mereka ini melalui konsistensi dan disiplin. Mereka pun menolong sukses orang lain melalui peneladanan dan pelatihan yang terus-menerus diulang. Mereka tahu, satu-satunya jalan untuk menjaga tingkat sukses yang tinggi adalah melalui disiplin dan pelatihan yang berulang-ulang. Pada kenyataannya, tanpa pengulangan dan latihan, 6 rahasia di atas hanya merupakan kalimat-kalimat menarik ketimbang praktek manajemen yang sukses. Semuanya akan menjadi kebiasaan yang membentuk dasar sukses yang berkelanjutan. Meski banyak rahasia untuk sukses, tampak sekali hal-hal yang sebenarnya common sense. Meski tampaknya mudah dimengerti, namun rahasia ini sulit untuk dilaksanakan. Dan hanya dengan sungguh-sungguh menerapkannya, sukses menunjukkan perbedaannya dari mereka yang cuma main-main.

Life Is A Gift

Today before you think of saying an unkind word –
Think of someone who can't speak.
Hari ini, sebelum Anda hendak mengucapkan kata-kata yang tidak pantas, pikirkanlah seseorang yang tidak dapat berbicara

Before you complain about the taste of your food –
Think of someone who has nothing to eat.
Sebelum Anda mengeluh karena makanan,
pikirkanlah seseorang yang tidak punya sesuatu untuk dimakan

Before you complain about your husband or wife - Think of someone who's crying out to God for a companion.
Sebelum Anda mengeluh karena suami atau isteri Anda,
pikirkanlah seseorang yang ingintetapi belum dapat jodoh

Today before you complain about life –
Think of someone who went too early to heaven.
Hari ini, sebelum Anda mengeluh karena kehidupan yang dihadapi,
pikirkanlah seseorang yang meinggal dalam usia muda

Before you complain about your children –
Think of someone who desires children but they're barren.
Sebelum Anda mengeluh karena tingkah laku anak-anak Anda
pikirkanlah seseorang yang ingin memiliki keturunan tetapi mandul

Before you argue about your dirty house, someone didn't clean or sweep – Think of the people who are living in the streets.
Sebelum Anda mengomel karena rumah yang kotor, tidak dibersihkan pembantu, pikirkanlah mereka yang tinggal di jalanan.

Before whining about the distance you drive – Think of someone who walks the same distance with their feet.
Sebelum Anda mengeluh karena capai menyetir jarak jauh, pikirkanlah seseorang yang harus jalan kaki menempuh jarak tersebut

And when you are tired and complain about your job - Think of the unemployed, the disabled and those who wished they had your job.
Jika Anda capai dan mengeluh karena pekerjaan, pikirkanlah mereka yang tidak punya pekerjaan, tidak mampu dan berharap dapat bekerja seperti Anda

But before you think of pointing the finger or condemning another – Remember that not one of us are without wrong doings.
Sebelum Anda menyalahkan orang lain, ingatlah bahwa tidak seorangpun di antara kita yang tidak pernah berbuat salah

And when depressing thoughts seem to get you down –
Put a smile on your face and be thankful you're alive and still around.
Dan ketika pikiran-pikiran depresi menekan Anda, tersenyumlah dan bersyukur karena Anda masih hidup dan beraktivitas

Life is a gift, live it, enjoy it, celebrate it, and fulfill it.
Kehidupan adalah sebuah karunia. Karena itu jalani dan kobarkanlah, nikmatilah, rayakanlah, dan lakukanlah tugas Anda; penuhi panggilan Anda.