Senin, 27 April 2009

Berpikir Lateral

Dahulu kala di suatu desa kecil di India, seorang petani yang sangat miskin mempunyai hutang yang sangat besar kepada ren-tenir di desa tersebut. Rentenir itu, udah tua, bangkotan, eee.... malah tertarik pada putri pak tani yang cakep itu. Kemudian si rentenir tersebut mengajukan penawaran, ia akan melupakan hutang² petani tersebut jika ia dapat menikahi putrinya.

Sang petani dan putrinya pun bingung dengan tawaran tersebut, kayaknya mereka nggak setuju. Melihat gelagat seperti itu si rentenir mengajukan tawaran lagi untuk membuat keputusan. Ia mengatakan, bahwa ia akan meletakkan keping hitam dan keping putih di dalam kantong kosong, kemudian sang putri petani diharuskan untuk mengambil satu keping dari kantong tersebut.

Jika sang putri mendapatkan keping hitam, maka ia akan menjadi istri rentenir dan hutang² petani tersebut lunas. Jika sang putri mendapatkan keping putih, maka rentenir tersebut tidak akan menikahi sang putri dan hutang² petani tersebut juga lunas. Jika sang putri menolak mengambil keping, sang petani akan di penjara.

Ketika mereka semua berada di halaman petani yg banyak terdapat kepingan², si rentenir mengambil 2 keping. Ketika mengambil, mata sang putri yang tajam melihat, bahwa keping yang dimasukkan ke dalam kantong keduanya berwarna hitam. Kemudian rentenir itu menyuruh sang putri mengambil keping tersebut di dalam kantong tersebut.

Sekarang bayangkan anda ada di sana, apa yang anda laku-kan jika anda adalah putri tersebut? Jika anda harus menolong sang putri, apa yang harus anda lakukan kepada sang putri?

Ada tiga kemungkinan. Yang pertama sang putri menolak untuk mengambil kepingan. Yang kedua sang putri menunjukkan, bahwa yang di dalam kantong tersebut keduanya adalah berwarna hitam dan mengungkapkan bahwa rentenir itu curang. Yang ketiga, sang putri mengambil keping hitam dan mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan ayahnya dari hutang² dan penjara. Pengalaman ini digunakan untuk membedakan pemikiran logika dan pemikian lateral. Dilema sang putri tidak dapat diselesaikan dgn logika awam. Berikut adalah solusinya.

Sang putri memasukkan tangannya ke dalam kantong dan mengambil satu keping tsb. Tanpa melihat keping tsb, secara sengaja menjatuhkan (setengah melempar) keping tsb ke halaman dan bercampur dengan keping² yang lain di halaman.

'Oh, betapa bodohnya aku' kata sang putri, 'tapi tuan nggak usah khawatir, jika tuan melihat sisa kepingan di dalam kantong, maka tuan akan mengetahui keping mana yang saya ambil'.

Dengan begitu, sisa yg ada di dalam kantong adalah keping berwarna hitam, sehingga diasumsikan bahwa sang putri telah mengambil keping yang berwarna putih. Sang putri mengubah keadaan yang kelihatannya mustahil menjadi keadaan yang sangat menguntungkan.

Semua permasalahan yang kompleks mempunyai jalan keluar. Yang anda butuhkan hanya melebarkan pemikiran anda. Jika logika anda tidak bisa bekerja, berusahalah dgn pemikiran lateral yang sangat kreatif dan mudah dikerjakan. Rahasia untuk sukses adalah mengetahui sesuatu yang tidak diketahui orang lain… Lebih baik mulai menyalakan lilin daripada terus menerus mengutuki kegelapan yang menyelubungi kita...